Cara Mengetes atau Mengukur Komponen Elektronika Resistor
http://uny.ac.id
Assalamualaikum wr.wb. Hallo sobat elektronika,
sebelumnya kita sudah belajar mengenal komponen elektronika resistor, tentunya
sudah paham kan sobat elektronika? Nah, kali ini kita akan belajar tentang
bagaimana cara mengetes atau mengukur komponen elektronika resistor dengan
bahan film metal dan film karbon. Yuk kita simak materinya 😊.
Pengetesan
atau pengukuran resistor dengan menggunakan multimeter (ohm meter) bertujuan untuk mengetahui nilai resistansi dari resistor dan untuk menentukan kondisi suatu resistor apakah masih bagus atau sudah rusak. Resistor
dikatakan rusak apabila terjadi hal berikut.
1.
Tidak ada nilai hambatan pada hasil
pengukuran alias resistor sudah putus.
2.
Nilai
resistor hasil ukur menggunakan ohm meter berbeda jauh dengan nilai yang tercantum pada bodi
resistor (resistor
tetap).
3.
Untuk resisitor variabel biasanya
nilai hambatan berubah - ubah walaupun rotor
tidak digerakan.
Dengan
cara mengetes dan
mengukur resistor dengan menggunakan ohm meter dan membandingkan dengan cincin
warna yang ada di bodi resistor kita dapat mengetahui apakah resistor tersebut
masih dalam keadaan baik atau sudah rusak. Namun ketika cincin warna pada bodi
resistor sudah hilang, lebih baik kita ganti yang baru saja. Ketika kita ingin
mengukur resistor pada suatu rangkaian elektronika, sebaiknya kita lepas
terlebih dahulu salah satu kaki resistornya agar nilai yang terbaca hanyalah
resistor yang dilepas.
Lalu bagaimana cara mengetes atau
mengukur resistor ?
Ada
dua cara untuk melakukan pengetesan atau pengukuran
dengan menggunakan multimeter, yaitu menggunakan multimeter Analog dan multitester Digital.
a. Pengetesan atau Pengukuran Menggunakan
Multimeter Analog
1.
Sebelum mengukur, kita harus mengetahui nilai resistansi
resistor dengan membaca cincin warna pada bodi resistor.
2.
Pastikan posisi saklar pada multimeter berada di ohm
meter.
3.
Selanjutnya kita sesuaikan posisi
saklar fungsi yang akan kita gunakan sesuai dengan nilai resistansi resistor yang akan diukur.
a. Jika resistor yang akan diukur
nilainya dibawah 10 ohm maka kita posisikan saklar fungsi ke nilai X1.
b. Jika resistor yang akan diukur nilainya
diatas 10 ohm sampai 100 ohm berarti saklar fungsi diposisikan pada nilai X10.
c.
Jika resistor yang akan diukur nilainya
di atas 100 ohm sampai 1K ohm maka kita posisikan saklar
fungsi ke nilai X100.
d. Jika resistor yang akan diukur
nilainya diatas 1K ohm sampai
10K ohm maka kita posisikan saklar fungsi
ke nilai X1K.
e. Jika resistor yang akan diukur nilainya diatas 10K ohm
maka kita posisikan saklar fungsi ke nilai X10K.
4.
Sebelum mengukur, kita harus mengkalibrasi terlebih dahulu
multimeter agar hasilnya akurat.
Cara
mengkalibrasi multimeter :
a.
Atur posisi jarum di angka nol dengan memutar zero
potition adjuster yang ada di tengah.
b. Hubungkan
probe positif dan negatif multimeter
dan putar knob trimmer zero ohm adjuster ( 0ΩADJ ) sambil
melihat jarum multimeter menunjukan skala berada pada sebelah kanan dan tepat
menunjukkan angka “0” , ini dilakukan setiap kali kita pindah skala ukur pada multitester
( X1, X10, X1K, X10K ).
5. Hubungkan probe positif dan negatif multimeter ke kaki
kedua resistor, penempatan probe multimeter bisa dibolak – balik karena
resistor tidak memiliki polaritas.
6. Baca hasilnya dengan melihat nilai skala hasil
penunjukkan.
Contoh 1:
Nilai
resistor yang akan diukur adalah 82 Ω. dengan demikian berarti saklar
fungsi diposisikan ke skala X10. Jika jarum menujuk ke angka 8,2 pada skala jarum, maka resistor dalam kedaan bagus. Namun
jika jarum menunjukan ke angka yang jauh lebih besar atau jauh lebih kecil
berarti nilai resistor sudah berubah dan harus diganti. Kemudian jika
jarum tidak bergerak berarti resistor sudah putus.
8,2 x 10 Ω = 82
Ω
Contoh 2:
Resistor
dengan nilai 330 K. Berarti posisi saklar fungsi harus di posisi X10K, maka ketika diukur menggunakan multimeter (ohm meter)
maka jarum menunjukkan angka 33 jika resistor dalam keaadan bagus.
33 x
10K = 330K
Letak jarum kemungkinan tidak akan
persis tepat menunjuk ke angka yang sesuai dengan nilai resistor, hal ini disebabkan oleh toleransi yang ada pada resistor. Sehingga hasil pengukuran
bisa sedikit lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang ditujukan oleh kode
warna pada resistor tersebut.
Kita harus
benar dalam memposisikan saklar ohm meter karena jika salah maka resistor yang
kita ukur tidak dapat terbaca. Dengan kata lain jarum pada multimeter tidak
bergerak atau bahkan bergerak over. Sebagai contoh jika kita akan mengukur
resistor dengan nilai 820 Ω dan kita posisikan saklar ohm meter pada X1K maka
jarum hanya bergerak sedikit. Berbeda dengan menggunakan saklar ohm meter pada
X100 atau X10 maka jarum menyimpang lebih banyak dan lebih mudah dibaca.
b. Pengetesan atau
Pengukuran
Menggunakan
Multimeter
Digital
Apabila ketika menggunakan multimeter analog harus
menempatkan saklar ke ohm meter dan memilih X1/X10/X100/X1K/X10K dan harus
mengkalibrasinya terlebih dahulu agar hasilnya akurat namun tidak dengan
menggunakan multimeter digital. Dengan menggunakan multimeter digital maka kita
hanya menempatkan posisi saklar ke ohm meter lalu mengukur resistor maka
hasilnya otomatis muncul di lcd multimeter digital dengan hasil yang akurat.
Penggunaan multimeter digital memang lebih mudah digunakan. Namun alangkah
baiknya jika kita dapat menggukan multimeter kedua jenis tersebut.
Cara
pengukuran resistor menggunakan multimeter digital :
1.
Sebelum mengukur, kita harus mengetahui nilai resistansi
resistor dengan melihat gelang warna yang ada di bodi resistor.
2. Pastikan posisi saklar fungsi ke posisi ohm (
lambang Ω ).
3. Tempatkan probe positif (merah)
dan probe negatif (hitam) multimeter ke kaki resistor (boleh bolak balik).
4. Lihat nilai yang ditunjukan pada LCD multimeter. Nilai yang ditunjukan pada display atau LCD adalah
nilai yang akurat.
Sekian materi yang dapat kami sampaikan, semoga
bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb.
good job gan
BalasHapusSolder Temperatur