Mengenal Komponen Elektronika Resistor
http://uny.ac.id
Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Resistor termasuk komponen pasif
karena tidak memerlukan arus listrik untuk bekerja.
Resistor biasa digunakan sebagai pembagi tegangan untuk menghasilkan nilai
tegangan tertentu.
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor adalah Ohm (Ω). Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang
lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.
Simbol Resistor
Resistor
tetap (Fixed Resistor) disimbolkan
dengan tulisan “R”. Resistor variabel (Variable Resistor) disimbolkan “VR” dan
“POT”.
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitor daya resistor merupakan nilai daya maksimum
yang mampu dilewatkan oleh suatu resistor. Nilai kapasitas daya resistor ini
dapat dikenali dari ukuran fisik resistor. Selain itu, juga dapat diketahui
dari tulisan kapasitas daya (Watt) untuk resistor yang besar. Pemilihan
kapasitas daya resistor sangat penting agar resistor tidak rusak yang
disebabkan kelebihan daya yang mengalir ke resistor. Tidak hanya itu, tapi juga
untuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Toleransi Resistor
Toleransi
resistor adalah perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
resistor yang masih boleh dan dinyatakan resistor dalam keadaan baik. Contoh
nilai toleransi pada resistor :
a.
Toleransi kerusakan
1% ( Resistor 1% )
b.
Toleransi kerusakan
2% ( Resistor 2% )
c.
Toleransi kerusakan
5% ( Resistor 5% )
d.
Toleransi kerusakan 10%
(Resistor 10%)
Nilai toleransi resistor selalu
dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Contohnya
resistor dengan kode 4 gelang warna dengan gelang ke – 4 berwarna emas, dan
resistor dengan kode huruf J, maka nilai toleransi resistor tersebut adalah 5%.
Macam – Macam Resistor
1 Resistor tetap (Fixed Resistor)
Resistor
tetep adalah resistor yang nilai resistansinya tetap atau tidak dapat dirubah.
Resistor ini digunakan untuk menghambat arus dalam suatu rangkaian elektronika.
Berikut adalah contoh resistor tetap :
a. Resistor Kawat
Resistor
kawat adalah resistor yang dibuat dengan bahan kawat yang dililitkan. Nilai
resistansi resistor kawat ditentukan oleh panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor kawat mampu beroperasi pada arus kuat dan panas yang
tinggi sehingga banyak ditemukan pada rangkaian elektronika bagian
power. Rating daya yang terdapat
pada resistor jadul yang ini adalah dalam bebrabagi ukuran seperti 1 watt, 2
watt, 5 watt, serta 10 watt.
b. Resistor Batang Karbon
Resistor
ini tersusun dari bahan karbon didalamnya dan terdapat kode - kode
warna untuk menandai besarnya hambatan dari resistor tersebut. Resistor yang
merupakan generasi awal ini untuk penggunaanya saat ini sudah sangat jarang.
Sehingga kurang familiar bagi para praktisi elektronika saat ini.
c. Resistor Keramik
Resistor keramik terbuat dari bahan
keramik atau porselen, dengan lapisan kaca dibagian terluar. Resistor ini memiliki resistansi yang bervariasi, mulai dari kisaran puluhan ohm hingga kilo ohm.
Kemajuan Teknologi terutama pada bahan yang
dibutuhkan sebagai komponen elektronika, resistor keramik pada saat ini kebanyakan digunakan pada
gadget dan alat elektonik lainnya yang
memilki ukuran cukup kecil. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4
watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
d. Resistor Film Karbon
Resistor
ini terbuat dari bahan karbon di dalamnya
dan di luarnya yang dilapisi dengan bahan pelindung berupa
film. Pelindung ini berguna untuk mnecegah adanya pengaruh eksternal terhadap
karakteristik dari resistor jenis ini. Di permukaanya
terdapat gelang - gelag warna yang berguna sebagai kode besarnya hambatan dan toleransi resistor tersebut.
e. Resistor Film Metal
Penampakan bentuk fisiknya
sekilas terlihat bahwa resistor jenis film metal mirip dengan resistor jenis film karbon. Perbedaan
hanya pada warna dasar yang berbeda. Namun sebenarnya kedua jenis resistor ini
memilki karakteristik yang berbeda. Untuk resistor film metal memiliki
katelitian tertinggi dibandingkan dengan resistor tetap jenis lain. Toleransinya
hanya berkisar antara 1 - 5%.
Resistor Film Metal memiliki resistensi yang lebih besar dibandingkan dengan Resistor Film
Karbon. Jika pada Resistor Film Karbon hanya identik dengan 4 kode warna
untuk membacanya, pada Resistor Film Metal terdapat 5 dan juga 6
kode warna. Dalam aplikasinya, resistor film metal biasa digunakan pada
perangkat elektronik yang memerlukan ketelitian tinggi, misalnya saja multimeter
ataupun alat ukur lainya.
2
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor
tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya dapat dirubah. Berikut
adalah contoh resistor tidak tetap :
a. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor yang dapat kita atur besar resistansinya. Cara
mengaturnya cukup dengan memutar bagian tuas tengah potensiometer. Bagian dalam terbuat dari kawat
berhambatan yang melingkar. Namun selain terbuat dari bahan kawat, ada juga
potensiometer yang tersusun dari karbon sehingga ukurannya dapat diperkecil dan
interval resistansi yang cukup besar. Potensiometer terdapat dua jenis yaitu pontensimeter putar dan
potensiometer geser.
b. Trimpot
Simbol Trimpot
Bentuk dan cara kerja trimpot
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan potensiometer. Cara menggunakan trimpot diperlukan alat
semacam obeng -/+ untuk memutarnya sehingga nilai resistansinya berubah sesuai
dengan yang kita inginkan.
c. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah jenis resistor variabel yang
resistansinya dapat berubah seiring dengan intensitas cahaya yang mengenai
permukaanya. Dengan sifatnya ini, maka wajar jika LDR biasa digunakan pada rangkaian lampu otomatis. Sebagai contoh biasanya pada lampu lampu
jalan yang akan nyala pada malam hari atau pada saat wilayah sekitar gelap
seperti saat mendung yang menutupi matahari dengan otomatis lampu di
jalanan akan nyala dengan sendirinya. Resistansi
LDR menurun ketika terpapar cahaya dengan intensitas tinggi. Sebaliknya,
semakin kecil intensitas cahaya yang mengenai permukaanya maka resistansi LDR akan semakin besar.
d. NTC dan PTC
Untuk kedua jenis resistor
ini, besar kecilnya resistansi dipengaruhi oleh temperature lingkungan
sekitar. Pada resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) resisntansi semakin kecil ketika
suhu lingkungan naik. Untuk PTC (Positive Temperature Coefficient)
berlaku sebaliknya, yaitu semakin tinggi suhu lingkungan semakin besar pula
nilai resistansinya.
e. Rheostat
Rheostat adalah resistor yang terbuat dari
uliran kawat yang rapat dan berdiameter cukup besar, sehingga ukuranya pun
besar. Rheostat
paling sering digunakan dalam laboratorium. Cara mengubah resistansinya yaitu
dengan menggeser kepala bagian atas dari rheostat.
Kode Warna Resistor Film Karbon
/ Film Metal
Cincin warna yang ada di bodi resistor ada
yang memiliki 4 ring, 5 ring dan 6 ring. Dari cincin warna tersebut memiliki
arti dan nilai resistansi resistor dengan kode warna.
1.
Resistor dengan 4 cincin warna
Maka cincin ke 1 dan 2 adalah digit angka, dan cincin ke 3 adalah faktor
pengali kemudian cincin ke 4 adalah nilai toleransi resistor.
Contoh : Resistor : Orange, Orange, Kuning, Emas = 3, 3, x10000, 5% = 330kΩ 5%
2.
Resistor dengan 5 cincin warna
Maka cincin ke 1 – 3 adalah digit angka, dan cincin ke 4 adalah faktor
pengali kemudian cincin ke 5 adalah nilai toleransi resistor.
Contoh : Resistor : Merah, Merah, Hitam, Merah, Coklat = 2, 2, 0, x100, 1%
= 22kΩ 1%
3.
Resistor dengan 6 cincin warna
Maka cincin ke 1 – 3 adalah digit angka, dan cincin ke 4 adalah faktor
pengali kemudian cincin ke 5 adalah nilai toleransi resistor dan cincin ke 6
adalah nilai koefisien suhu maksimum.
Contoh : Resistor : Merah, Ungu, Biru, Hitam, Emas, Coklat = 2, 7, 6, x1,
5%, 100ppm
=
276Ω 5% 100ppm
Kode Huruf Resistor
Resistor yang dituliskan dengan kode huruf
memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi
resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
·
R,
berarti x1 (Ω)
·
K,
berarti x1000 (Ω)
·
M, berarti
x1000000 (Ω)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
§ F, untuk toleransi 1%
§ G, untuk toleransi 2%
§ J, untuk toleransi 5%
§ K, untuk toleransi 10%
Komentar
Posting Komentar